Sabtu, 11 Januari 2025

Santun Berbahasa dalam Era Digital TANTANGAN & SOLUSI

Ide dan Kreasi Kepala dan Pengawas SMK

Dr. OO KOSIDIN, S.Pd., M.M. - SMKN 4 BANJAR

673

Bahasa sebagai alat komunikasi berkaitan erat dengan budaya. Dalam berkomunikasi perilaku santun dalam bertutur merupakan suatu keharusan yang harus diperhatikan oleh setiap pemakai bahasa. Kesantunan berbahasa tercermin dalam tatacara berkomunikasi lewat tanda verbal atau tatacara berbahasa, serta tunduk pada norma-norma budaya yang berlaku ketika tuturan atau komunikasi itu terjadi. Norma budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat kongkritnya adalah etika yang telah ditentukan dan disepakati bersama antarmasyarakat dalam suatu daerah. Tidak terkecuali etika dalam berbahasa yang harus diperhatikan setiap pemakai bahasa ketika peristiwa komunikasi berlangsung, yang memberikan asumsi bahwa pemakai bahasa dalam berkomunikasi harus mempertimbangkan norma yang berlaku di masyarakat agar perilaku santun dalam berbahasa dapat terwujud dengan baik. 

Etika berbahasa erat kaitannya dengan keberadaan suatu kelompok masyarakat, oleh karena itu seharusnya etika berbahasa dimiliki oleh seseorang maupun kelompok masyarakat itu sendiri, karena melalui bahasa seseorang akan tahu status sosial dan budaya dalam masyarakat itu sehingga dapat memudahkan orang tersebut dalam memilih atau menggunakan bahasa secara tepat pada tempatnya.

Di era digital yang serba cepat ini, kita semakin sering berinteraksi melalui berbagai platform online. Mulai dari media sosial, forum diskusi, hingga aplikasi pesan instan. Namun, kemudahan dalam berkomunikasi ini seringkali membuat kita lupa akan pentingnya menjaga kesantunan dalam berbahasa. Santun berbahasa di era digital sangatlah penting,alasan yang mendasar dikarenakan bahasa yang santun menciptakan suasana yang nyaman dan inklusif, sehingga mendorong terciptanya komunitas online yang positif dan produktif. Selain itu juga penggunaan bahasa yang kasar atau provokatif dapat memicu perdebatan yang tidak perlu dan bahkan berujung pada konflik, dapat merusak reputasi kita di dunia maya. Bahkan dengan berbahasa santun, kita dapat menjadi contoh yang baik bagi orang lain, terutama generasi muda.

          Tantangan santun berbahasa di era digital : pertama, (anonimitas) karena identitas kita seringkali tersembunyi di dunia maya, beberapa orang merasa bebas untuk berkata kasar tanpa takut konsekuensi. Kedua, dalam percakapan online, kita seringkali dituntut untuk merespons dengan cepat. Hal ini dapat membuat kita kurang berpikir sebelum berbicara, dan ketiga, hoax dan ujaran kebencian dapat merusak tatanan sosial dan mengancam persatuan. 

          Solusi mengatasi tantangan : (1) Pendidikan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesantunan berbahasa melalui pendidikan sejak dini, (2) Regulasi: Membuat peraturan yang tegas terhadap penyebar hoaks dan ujaran kebencian, (3) Kerjasama: Membangun kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan platform media sosial untuk menciptakan lingkungan online yang sehat.

Kesantunan berbahasa tercermin dalam tatacara berkomunikasi lewat tanda verbal atau tata cara berbahasa di berbagai media. Ketika berkomunikasi, kita tunduk pada norma-norma budaya, tidak hanya sekedar menyampaikan ide yang kita pikirkan. Tata cara berbahasa harus sesuai dengan unsur-unsur budaya yang ada dalam masyarakat tempat hidup dan dipergunakannya suatu bahasa dalam berkomunikasi. Apabila tata cara berbahasa seseorang tidak sesuai dengan norma- norma budaya, maka ia akan mendapatkan nilai negatif. Orang yang ketika berbicara menggunakan pilihan kata, ungkapanyang santun, strukturkalimat yang baik menandakan bahwa kepribadian orang itu memang baik. Sebaliknya, jika ada orang yang sebenarnya kepribadiannya tidak baik, meskipun berusaha berbahasa secara baik, benar, dan santun dihadapan orang lain; pada suatu saat tidak mampu menutup-nutupi kepribadian buruknya sehingga muncul pilihan kata, ungkapan, atau struktur kalimat yang tidak baik dan tidak santun. Santun berbahasa di era digital adalah sebuah keharusan. Dengan menjaga kesopanan dalam berkomunikasi, kita dapat menciptakan dunia maya yang lebih positif dan harmonis. Mari kita bersama-sama menjadi digital citizen yang baik dan produktif.

Wallahu A'lam Bishawab ……………….

Informasi Populer

Lihat Semua Informasi

Copyright 2023 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat